Senin, 12 Mei 2014

SASTRA SEJARAH DAN SASTRA KITAB



SASTRA SEJARAH DAN SASTRA KITAB

1.      Sastra Sejarah

Sastra Sejarah merupakan salah satu bentuk Kesusastraan Melayu Klasik yang berisi mitos dan sejarah. Tuhfat Al-Nafis sebagai salah satu hasil sastra sejarah yang terpenting berisi tentang riwayat kerajaan-kerajaan Melayu sampai Singapura, mulai dari asal-usulnya hingga tahun 1865. Tuhfat Al-Nafis membawa beberapa pembaharuan dalam Kesusastraan Melayu Klasik dengan adanya nama pengarang dan tarikh tahun. Walaupun tidak secara keseluruhan membawa aliran baru, Raja Ali Haji dapat dianggap membawa kemajuan. Hal ini disebabkan latar pendidikannya yang lebih baik daripada penulis-penulis sebelumnya.
Karya sastra sejarah yang penting adalah :
a. Hikayat Raja-raja Pasai yang menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi antara 1250-1350.
b. Sejarah Melayu diterbitkan untuk anak-anak yang ingin belajar bahasa Melayu.
Bentuk asal
Bentuk asal dari satra sejarah adalah bahan yang mula-mula tertulis silsilah dan menjadi dasar sebuah kitab sejarah.
Tujuan dan Tema
Tujuan dan tema dari satra Melayu untuk menunjukkan daulat dan kebesaran raja-raja Melayu.
Karya Sejarah
Sejarah Melayu tidak bias dianggap sebagai karya sejarah menurut pengertian sejarah modern. Ia adalah sebuah hasil pesejarahan, penulisan sejarah melayu yang terbalik.
Karya Sastra
Sejarah mempunyai hubungan yang erat dengan sastra. Sejarah ditulis dengtan bahasa yang indah supaya dapat menghidupkan suasana yang dituliskan. Sastra juga dapat mengambil peristiwa-peristiwa sejarah sebagi bahannya.

Pantun dan Syair
PANTUN
Pantun pada mulanya adalah senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan. Pantun dianggap sebagai bentuk karma dari kata Jawa parik yang berarti pari, artinya peribahasa atau peribahasa dalam bahasa Melayu. Dalam bahasa Melayu, pantun berarti quatrain, yaitu sajak yang berbaris empat dengan sajak abab. Asal mula pantun mungkin seperti ende-ende, yaitu berkembang dari bahasa daun sejenis bahasa bungan atau buah-buahan masih dipakai dalam pantun dan untuk menikmati pantun, lambing-lambang atau arti-arti bahasa bungan atau buah-buahan harus dimengerti.
Pantun adalah bentuk puisi yang popular di Nusantara. Persamaan dan perbedaan pantun dan wangsalan adalah yang paling banyak diperbincangkan. Wangsalan adalah sejenis teka-teki yang banyak dipergunakan dalam prosa atau puisi. Juga dalam percakapan dan lagu dinyanyikan. Persamaan dengan pantun ialah terdiri dari empat baris. Kedua baris yang pertama atau sampiran tidak mempunyai arti.
Di Luar Nusantara
Puisi rakyat yang menyerupai pantun bukan saja terdapat di Nusantara. Puisi rakyat juga terdapat di Tiongkok, Jepang, Iran, Arab, Spanyol, Jerman, dan lain-lain. Selsin itu, puisi rakyat juga mempunyai kesamaan antara puisi rakyat yang lainnya di seluruh dunia.

SYAIR
Syair terdiri dari empat baris, setiap baris mengandung empat kata yang sekurang-kurangnya terdiri dari sembilan sampai dua belas suku kata. Bedanya dengan pantun, syair merupakan satu bagian puisi yang lebih panjang. Syair tidak memiliki unsure sindiran. Aturan sajak akhir adalah aaaa dan sajak dalam hampir tidak ada. Selain itu, iarama dalam syair sama dengan irama dalam pantun.
Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan, yaitu
Syair Panji
Syair Romantis
Syair Kiasan
Syair Sejarah
Syair Agama

Ciri-ciri Sastra Sejarah
1.      Biasanya menceritakan peristiwa yang benar-benar terjadi di istana.
2.      Menceritakan riwayat kerajaan selama beberapa keturunan.
3.      Gagasan penulisannya muncul dari kalangan istana.
4.      Peminatnya hanya dari kalangan istana saja.
5.      Terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang bersifat mitos atau dongeng dan bagian yang bersifat historis.

Tujuan dan Fungsi Penulisan Sastra Sejarah
1)      Berusaha meninggikan kedudukan raja-raja dengan menghiasi watak-watak mereka   dengan kegaiban.
2)      Menyampaikan hal-hal mengenai moral dan tata susila.
3)      Menerangkan sifat ketuhanan dari raja dan fungsinya. Selain itu, sastra sejarah juga menjelaskan silsilah keturunan nenek moyang raja yang memerintah.

Hasil penulisan Sastra Sejarah terdiri dari dua bentuk, yaitu puisi dan prosa. Puisi digunakan untuk menceritakan peristiwa yang sifatnya sesaat, tidak berhubungan dengan urusan istana atau negara. Prosa digunakan oleh pengarang untuk menceritakan keadaan negara. Contoh Sastra Sejarah dalam bentuk puisi di antaranya adalah Syair Raja Haji, Syair Singapura Terbakar, dan Syair Perang Siak. Lima teks sastra sejarah berbentuk prosa yang banyak mendapat perhatian para peneliti, yaitu Hikayat Raja-raja Pasai, Sejarah Melayu, Hikayat Merong Mahawangsa, Misa Melayu, dan Tuhfat Al-Nafis. Tuhfat Al-Nafis adalah kumpulan cerita mengenai silsilah raja-raja Melayu, Bugis, Siak, Johor, sampai Singapura beserta riwayat kerajaannya. Menurut R. O. Winstedt, teks ini merupakan karya terpenting dalam serangkaian karangan Melayu yang berbentuk sejarah selain Sejarah Melayu.  Secara keseluruhan karya ini masih mirip dengan Salasilah Melayu dan Bugis. Selain itu, Tuhfat Al-Nafis sering digunakan sebagai bahan rujukan bagi penyusunan sejarah Riau dan Johor, serta masalah-masalah lain bangsa Melayu.
Teks Tuhfat Al-Nafis sedikit berbeda dengan teks karya-karya sejarah lainnya. Penulisan teks ini cenderung lebih serius bila dibandingkan dengan karya sejarah yang muncul sebelumnya karena bagian mitos dan legenda hampir-hampir tidak dinyatakan dalan teks ini. Selain itu, dalam teks sastra sejarah biasanya tidak mencantumkan tarikh dan nama pengarang, tetapi dalam Tuhfat Al-Nafis terdapat tarikh tahun dan dapat diketahui siapa pengarangnya. Hal ini disebabkan pengarang abad ke-19 telah berani bertanggung jawab atas karya-karyanya, di antaranya adalah Raja Ali Haji. Raja-raja keturunan Bugis pada masa itu biasa menulis catatan harian sehingga mencantumkan tanggal dan tahun menjadi hal yang biasa  bagi mereka.

2.      Sastra Kitab
Sastra kitab adalah jenis sastra yang mencakup satu bidang yang sangat luas. Ilmu yang terdapat didalamnya adalah ilmu kalam, ilmu fiqh, ilmu tasawuf, dan sebagainya. Ilmu tasawuf adalah bagian terpenting dalam sastra kitab. Hal ini dikarenakan ahli tasawuf atau sufi dapat menyesuaikan ajaran Islam kepada tingkat kepahaman masyarakat setempat.
Sastra kitab adalah karya orang Melayu masa lampau yang berisi ajaran agama Islam. Karya sastra kitab dapat menjadi rujukan mengenai Islam bagi orang-orang Melayu karena pada waktu sebagian besar masyarakat Melayu masih sedikit yang memahami bahasa Arab. Kebanyakan karya sastra kitab ini merupakan terjemahan atau hasil transformasi karya-karya Arab. Bidang pengetahuan yang terdapat dalam karya sastra kitab ini adalah ilmu tauhid, fikih, hadis, dan tasawuf (Yock Fang, 1982).  
Contoh sastra kitab: MSS 2758 (PNM) Shifa‘ al Qulub, ditulis oleh Nuruddin Arraniri pada waktu luhur, hari senin, 2 ramadhan 1225H ( 1 Oktober 1810 M), tahun ‘zai‘, 14 hlm, 21,2 X 17 cm. Nuruddin Arraniri menulis kitab ini untuk menerangkan pengertian kalimat syahadat dan kepercayaan kepada Allah. Ia berpendapat bahwa kepercayaan kepada Allah telah dinodai oleh pemikiran kaum wujudiyah. Pada bagian awal kitab ini Nuruddin menerangkan dengan rinci tentang pengertian syahadat. Dalam bagian berikutnya, ia mengecam golongan wujudiyah yang telah mengubah makna Alquran dan hadis (Zawiyah, 2003: 50).
Tokoh-tokoh yang terdapat dalam sastra kitab
1)      HAMZAH FANZURI
Tiga karya hamzah Fanzuri ialah:
a.       Asrar Al-Arifin yang berisi tentang keterangan mengenai perjalanan ilmu suluk dan kesatuan Allah.
b.      Syarab Al-Asyikin adalah kitab yang menyatakan jalan kepada Allah dan makrifat.
c.       Al-Muntahi adalah semacam pedoman bagi orang yang sudah arif dalam ajaran wudjudiyah.
2)      SYAMSUDDIN AL-SUMATRANI
Ajaran Syamsuddin meliputi:
v  Allah, ia adalah Tuhan yang harus dipuji seluruh umat.
a.       Zat, zat adalah wujud Allah yang di luar kemampuan manusia untuk memikirkannya
b.      Hubungan zat dan sifat, sifat dan zat tidak dapat dipisahkan.
c.       Sifat, sifat dua puluh dibagi menjadi tiga, yaitu: sifat salabiya, sifat maani, sifat ma nawiya.
d.      Asma, asma atau nama Tuhan penting dalam ajaran tasawuf.
e.       Afal, afal berarti mengitikadkan bahwa Allah menciptakan semua.
v  Muhammad
v  Ajaran Wujud Martabat Tujuh
v  Keesaan Wujud
3)      NURDIN AR-RANIRI
Ia adalah pengarang dan ulama yang produktif di nusantara.
Beberapa karyanya:
a.       Sirait Al-Mustakim
b.      Bustanus Salatin
c.       Asrar Al-Insan Fi Marifa Al-Ruh waI-Rahman
d.      HujjatuI-Siddik dafi I-Zindik
e.       Tibyan fi Marifati I-Adyan
f.       Hill Al-Zill
g.      Shifa Al-Kulub
h.      Jawahir Al-Ulum fi Kasyf Al-Malum
i.        Fath Al-Mubin ala Al-Makhidin
4)      ABDUR RAUF SINGKEL
Kitab-kitab yang tergolong dalam sastra kitab, yaitu :
a.       Hikayat Seribu Masalah
b.      Tajus Salatin
c.       Hikayat Wasiat Lukman Hakim
Beberapa tokoh yang menulis di Palembang dan Patani
a.       Abd Al-Samad Al-Palimbani
b.      Shihabuddin Bin Abdallah Muhammad
c.       Kemas Fakhruddin
d.      Kemas Muhammad Ibn Ahmad
e.       Daud Ibn Abdullah Ibn Idris Al-Fatani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarnya di Butuhkan Gan