Senin, 12 Mei 2014

Penggunaan Kata "Kami" dalam Al-Quran dan oleh Manusia



Tugas Semantik:
Apakah perbedaan penggunaan kata “kami” oleh Allah, dan penggunaan kata “kami” oleh manusia.

Jawab :
Berdasarkan Depdiknas (2008:612) kami ialah 1 n pron yang berbicara bersama dengan orang lain  (tidak termasuk yang diajak berbicara); yang menulis atas nama kelompok, tidak termasuk pembaca; 2 yg berbicara (digunakan oleh orang besar, msl raja); yg menulis (digunakan oleh penulis);
Berdasarkan analisis dari segi semantik, berikut ini, beberapa makna kata “Kami” yang digunakan dalam Al-Quran dan oleh manusia menurut pemahaman saya :


1)      Berdasarkan tafsir Al-Quran, Kata Kami dalam bahasa Arab merupakan bentuk jamak yang merupakan suatu bentuk kata ganti pertama . Kata Kami (Arab : Nahnu) yang digunakan oleh Allah Swt dalam tafsiran Al-Quran  digunakan untuk mengagungkan dirinya sendiri atau suatu bentuk bentuk pengagungan. Selain itu, penggunaan kata “kami” oleh Allah Swt. juga menunjukkan bahwa Allah SWT tidak bertindak/berkerja sendiri melainkan bersama/menyuruh utusan-utusanNya. Tidak hanya itu,  kata Kami juga bermakna bahwa dalam mengerjakan tindakan tersebut, Allah melibatkan unsur-unsur makhluk (selain diri-Nya sendiri). Dalam kasus nuzulnya al-Qur'an, makhluk-makhluk yang terlibat dalam pewahyuan dan pelestarian keasliannya adalah sejumlah malaikat,terutama Jibril; kedua Nabi sendiri;  ketiga para pencatat/penulis wahyu; keempat, para huffadz atau penghafal, dll.

2)      Kata “kami” jika dikaji dalam bidang sosiolinguistik dapat bermakna (kata-kata yang sopan untuk menghilangkan kesan keakuan terutama ketika kita bicara kepada orang besar, atau orang banyak). Nah dalam arti ini, ketika dipakai kata Kami,dapat menggambarkan proses komunikasi dengan etika yang lebih sopan.

3)      Akan tetapi berbeda dengan penggunaan kata Kami oleh manusia. Kata “kami” yang digunakan oleh manusia merupakan bentuk kata ganti pertama jamak yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari. Kata kami juga merupakan sebutan untuk diri sendiri saat berhadapan dengan seseorang yang dianggap lebih ditinggikan derajatnya dari orang tersebut. Selainnya termasuk bentuk jamak, tapi dapat diucapkan untuk menunjukkan seseorang yang mewakili kelompoknya, atau dapat pula disampikan mewakili seseorang yang agung. Sebagaimana dilakukan oleh sebagian raja apabila mereka mengeluarkan keputusan atau ketetapan, maka dia berkata, "Kami tetapkan…" atau semacamnya, padahal dia yang menetapkan itu hanyalah satu orang. Akan tetapi diungkapkan demikian untuk menunjukkan keagungan semata.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarnya di Butuhkan Gan