PEMBAHASAN
1.
Pembahasan Secara Umum
1) Judul
Pembahasan : Tafsir QS Al-Baqarah Ayat 9
2) Gambaran
:
a. Menjelaskan
tentang tafsiran Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 9.
b. Ayat
menerangkan tentang orang-orang munafik
3) Analisis Bahasa :
a. Penggunaan
bahasa.
b. Tata
cara penyampaian
2. Pembahasan Gambaran Secara Rinci
a.
Penjelasan
tentang Tafsiran Al-Quran Surah Al-Baqarah Ayat 9.
Quran
Surah Al-Baqarah ini merupakan surah yang terdapat pada juz pertama dalam
Al-Quran. Al-Baqarah artinya adalah Sapi
Betina. Surah Al-Baqarah diturunkan di kota Madinah sehingga surah Al-Baqarah
disebut juga dengan surah Madaniyyah. Surah Al-Baqarah merupakan surah kedua
yang terdiri dari 286 ayat.
Surah
ini menjelaskan tentang kemunafikan umat manusia terhadap sang Khalik. Munafiq,
berasal dari bahasa Arab yaitu “Munafiiqun”
yang artinya menyembunyikan sesuatu, kemudian menampakkan diri yang
disembunyikan. Dalam audio tersebut dikatakan bahwa sesuatu yang disembunyukan
itu pada dasarnya orang menilai hanya dari sesama manusia saja.
Pada
dasarnya orang munafiq itu ia tidak mengetahui siapa manusia itu. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang
mengikuti jejak dan sunnah Rasulnya. Dan sekarang siapakah Rasul itu? Rasul
adalah orang yang dimuliakan oleh Allah. Jadi, barang siapa yang munafiq atau
menyembunyikan sesuatu terhadap manusia lain lalu ia menampakkan diri dari apa
yang ia sembunyikan itu, maka sama artinya ia menyembuyikan sesuatu dari Rasul
dan Tuhannya.
Dalam
Al-Quran terjemahan yang di terbitkan kembali cetakannya oleh Kementrian Agama
Republik Indonesia, di dalamnya terdapat tafsiran yang diriwayatkan dari Ibnu
Jarir bahwa dalam ayat sebelumnya yaitu ayat ke enam dan ke tujuh, ia
menerangkan ayat ini turun sehubungan dengan kaum Yahudi Madinah yang diberi
peringatan oleh Allah, tetapi mereka tetap ingkar. Allah mengunci mati hati dan
pendengaran mereka. Bagi mereka siksa yang pedih.
Intisari
dari ayat ini umumnya adalah orang munafiq itu tidak berprinsip. Tipikal orang
munafiq adalah dia sungguh tidak memiliki pendirian yang kuat, tidak dapat
mengambil manfaat dari petunjuk apa dan darimana disebabkan pendengaran, lisan,
dan penglihatan mereka tidak dapat melihat kebenaran. Ibaratnya, seseorang yang
menyalakan api di kegelapan, tetapi ia tidak dapat memanfaatkan cahayanya atau
seperti orang yang terjebak di padang luas dalam suasana gelap lagi hujan, ia
ingin melangkah dengan penerangan kilat, tetapi sia-sia karena terangnya kilat
itu hanya sesaat.
b. Ayat yang Menerangkan tentang Orang-orang Munafik
Selain surah Al-Baqarah ayat 9 yang menerangkan tentang
kemunafikan umat manusia, dalam surah lain juga diterangkan tentang kemunafikan
diataranya yaitu surah Al-Baqarah ayat 19.
Dalam ayat tersebut menjelaskan tentang keadaan orang-orang munafik itu, ketika mendengar ayat-ayat yang
mengandung peringatan, adalah seperti orang yang ditimpa hujan lebat dan petir.
Mereka menyumbat telinganya karena tidak sanggup mendengar
peringatan-peringatan Al Quran itu.
Surah Al-Baqarah ayat 76 juga menjelaskan tentang kemunafikan.
Surah Al-Baqarah ayat 76 juga menjelaskan tentang kemunafikan.
Dalam
riwayat dikemukakan bahwa turunnya ayat ini (S. 2: 76) tentang orang-orang
Yahudi yang beriman, kemudian jadi kaum munafik. Dahulu di waktu mereka beriman, mereka sering
mendatangi kaum Mukminin bangsa Arab dengan membawa berita yang biasa mereka
perbincangkan. Setelah munafik mereka berbicara di antara satu sama lainnya.
"Mengapa kamu beritahukan tentang kutukan Allah yang berupa siksaan
terhadap kita sehingga mereka (kaum Mukminin) dapat berkata: "Kami lebih
dicintai Allah dan lebih mulia daripada kamu."
3. Analisis Bahasa
a.
Penggunaan
Bahasa.
Berdasarkan
audio yang dijabarkan oleh ustad tersebut, secara penyampaiannya melalui bahasa
lisan yang beliau gunakan saya rasa sudah efektif. Penyampaiannya juga sangat
santai sehingga mudah dimengerti penjabarannya oleh para pendengar. Bahasa
penyampaian oleh ustad tersebut juga menggunakan bahasa yang baku yang sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia.
Selain
itu, dalam menyampaikan penjabaran tafsiran tersebut beliau juga menyebutkan
hadist-hadist yang berhubungan dengan penjabaran tafsiran tersebut. Serta
beliau juga menerangkan maksud dan arti dari penjabaran hadist-hadist yang
bersangkutan dengan tafsiran surah Al-Baqarah ayat 9 tersebut.
b. Tata Cara Penyampaian
Berdasarkan audio yang saya dengar, tata cara penyampaian
yang digunakan oleh ustad tersebut menggunakan bahasa lisan yang sopan dan
teratur. Sehingga para pendengar dengan mudah dapat mengerti apa yang beliau
sampaikan.
KESIMPULAN
Berdasarkan penjabaran isi dan
analisis di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
A.
Isi
1) Surah
Al-Baqarah ayat 9 menerangkan tentang orang-orang munafik.
2) Orang-orang
munafik adalah orang-orang yang tidak memilili kepribadian dan tidak memiliki
prinsip.
B. Analisis
1) Bahasa penyampaian yang digunakan sudah
efektif dan sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia.
2) penyampaiannya menggunakan bahasa lisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarnya di Butuhkan Gan