SASTRA
SEJARAH DAN SASTRA KITAB
1. Sastra
Sejarah
Sastra Sejarah merupakan salah satu
bentuk Kesusastraan Melayu Klasik yang berisi mitos dan sejarah. Tuhfat
Al-Nafis sebagai salah satu hasil sastra sejarah yang terpenting berisi tentang
riwayat kerajaan-kerajaan Melayu sampai Singapura, mulai dari asal-usulnya
hingga tahun 1865. Tuhfat Al-Nafis membawa beberapa pembaharuan dalam
Kesusastraan Melayu Klasik dengan adanya nama pengarang dan tarikh tahun.
Walaupun tidak secara keseluruhan membawa aliran baru, Raja Ali Haji dapat
dianggap membawa kemajuan. Hal ini disebabkan latar pendidikannya yang lebih
baik daripada penulis-penulis sebelumnya.
Karya sastra sejarah
yang penting adalah :
a. Hikayat Raja-raja Pasai yang menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi
antara 1250-1350.
b. Sejarah Melayu diterbitkan untuk anak-anak yang ingin belajar bahasa Melayu.
Bentuk
asal
Bentuk asal dari satra sejarah adalah bahan yang mula-mula tertulis
silsilah dan menjadi dasar sebuah kitab sejarah.
Tujuan
dan Tema
Tujuan dan tema dari satra Melayu untuk menunjukkan daulat dan kebesaran
raja-raja Melayu.
Karya
Sejarah
Sejarah Melayu tidak bias dianggap sebagai karya sejarah menurut
pengertian sejarah modern. Ia adalah sebuah hasil pesejarahan, penulisan
sejarah melayu yang terbalik.
Karya
Sastra
Sejarah mempunyai hubungan yang erat dengan sastra. Sejarah ditulis
dengtan bahasa yang indah supaya dapat menghidupkan suasana yang dituliskan.
Sastra juga dapat mengambil peristiwa-peristiwa sejarah sebagi bahannya.
Pantun
dan Syair
PANTUN
Pantun pada mulanya adalah senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan. Pantun
dianggap sebagai bentuk karma dari kata Jawa parik yang berarti pari, artinya
peribahasa atau peribahasa dalam bahasa Melayu. Dalam bahasa Melayu, pantun
berarti quatrain, yaitu sajak yang berbaris empat dengan sajak abab. Asal mula
pantun mungkin seperti ende-ende, yaitu berkembang dari bahasa daun sejenis
bahasa bungan atau buah-buahan masih dipakai dalam pantun dan untuk menikmati
pantun, lambing-lambang atau arti-arti bahasa bungan atau buah-buahan harus
dimengerti.
Pantun adalah bentuk puisi yang popular
di Nusantara. Persamaan dan perbedaan pantun dan wangsalan adalah yang paling
banyak diperbincangkan. Wangsalan adalah sejenis teka-teki yang banyak dipergunakan
dalam prosa atau puisi. Juga dalam percakapan dan lagu dinyanyikan. Persamaan
dengan pantun ialah terdiri dari empat baris. Kedua baris yang pertama atau
sampiran tidak mempunyai arti.
Di
Luar Nusantara
Puisi rakyat yang menyerupai pantun bukan saja terdapat di Nusantara.
Puisi rakyat juga terdapat di Tiongkok, Jepang, Iran, Arab, Spanyol, Jerman,
dan lain-lain. Selsin itu, puisi rakyat juga mempunyai kesamaan antara puisi
rakyat yang lainnya di seluruh dunia.
SYAIR
Syair terdiri dari empat baris, setiap baris mengandung empat kata yang
sekurang-kurangnya terdiri dari sembilan sampai dua belas suku kata. Bedanya
dengan pantun, syair merupakan satu bagian puisi yang lebih panjang. Syair
tidak memiliki unsure sindiran. Aturan sajak akhir adalah aaaa dan sajak dalam
hampir tidak ada. Selain itu, iarama dalam syair sama dengan irama dalam
pantun.
Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan, yaitu
Syair Panji
Syair Romantis
Syair Kiasan
Syair Sejarah
Syair Agama
Ciri-ciri Sastra Sejarah
1.
Biasanya menceritakan peristiwa yang benar-benar terjadi di istana.
2.
Menceritakan riwayat kerajaan selama beberapa keturunan.
3.
Gagasan penulisannya muncul dari kalangan istana.
4.
Peminatnya hanya dari kalangan istana saja.
5.
Terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang bersifat mitos atau dongeng dan
bagian yang bersifat historis.
Tujuan dan
Fungsi Penulisan Sastra Sejarah
1) Berusaha
meninggikan kedudukan raja-raja dengan menghiasi watak-watak mereka
dengan kegaiban.
2) Menyampaikan
hal-hal mengenai moral dan tata susila.
3) Menerangkan
sifat ketuhanan dari raja dan fungsinya. Selain itu, sastra sejarah juga
menjelaskan silsilah keturunan nenek moyang raja yang memerintah.
Hasil penulisan Sastra Sejarah
terdiri dari dua bentuk, yaitu puisi dan prosa. Puisi digunakan untuk
menceritakan peristiwa yang sifatnya sesaat, tidak berhubungan dengan urusan
istana atau negara. Prosa digunakan oleh pengarang untuk menceritakan keadaan negara.
Contoh Sastra Sejarah dalam bentuk puisi di antaranya adalah Syair Raja
Haji, Syair Singapura Terbakar, dan Syair Perang Siak. Lima teks sastra
sejarah berbentuk prosa yang banyak mendapat perhatian para peneliti, yaitu Hikayat
Raja-raja Pasai, Sejarah Melayu, Hikayat Merong Mahawangsa, Misa Melayu, dan
Tuhfat Al-Nafis. Tuhfat Al-Nafis adalah kumpulan cerita mengenai
silsilah raja-raja Melayu, Bugis, Siak, Johor, sampai Singapura beserta riwayat
kerajaannya. Menurut R. O. Winstedt, teks ini merupakan karya terpenting dalam
serangkaian karangan Melayu yang berbentuk sejarah selain Sejarah Melayu. Secara keseluruhan karya ini masih mirip
dengan Salasilah Melayu dan Bugis. Selain itu, Tuhfat Al-Nafis sering
digunakan sebagai bahan rujukan bagi penyusunan sejarah Riau dan Johor, serta
masalah-masalah lain bangsa Melayu.
Teks Tuhfat Al-Nafis sedikit
berbeda dengan teks karya-karya sejarah lainnya. Penulisan teks ini cenderung
lebih serius bila dibandingkan dengan karya sejarah yang muncul sebelumnya
karena bagian mitos dan legenda hampir-hampir tidak dinyatakan dalan teks ini.
Selain itu, dalam teks sastra sejarah biasanya tidak mencantumkan tarikh dan
nama pengarang, tetapi dalam Tuhfat Al-Nafis terdapat tarikh tahun dan
dapat diketahui siapa pengarangnya. Hal ini disebabkan pengarang abad ke-19
telah berani bertanggung jawab atas karya-karyanya, di antaranya adalah Raja
Ali Haji. Raja-raja keturunan Bugis pada masa itu biasa menulis catatan harian
sehingga mencantumkan tanggal dan tahun menjadi hal yang biasa bagi
mereka.
2.
Sastra Kitab
Sastra kitab
adalah jenis sastra yang mencakup satu bidang yang sangat luas. Ilmu yang
terdapat didalamnya adalah ilmu kalam, ilmu fiqh, ilmu tasawuf, dan sebagainya.
Ilmu tasawuf adalah bagian terpenting dalam sastra kitab. Hal ini dikarenakan
ahli tasawuf atau sufi dapat menyesuaikan ajaran Islam kepada tingkat kepahaman
masyarakat setempat.
Sastra kitab adalah karya orang Melayu masa lampau yang berisi ajaran agama
Islam. Karya sastra kitab dapat menjadi rujukan mengenai Islam bagi orang-orang
Melayu karena pada waktu sebagian besar masyarakat Melayu masih sedikit yang
memahami bahasa Arab. Kebanyakan karya sastra kitab ini merupakan terjemahan
atau hasil transformasi karya-karya Arab. Bidang pengetahuan yang terdapat
dalam karya sastra kitab ini adalah ilmu tauhid, fikih, hadis, dan tasawuf
(Yock Fang, 1982).
Contoh sastra
kitab: MSS 2758 (PNM) Shifa‘ al Qulub, ditulis oleh Nuruddin Arraniri pada
waktu luhur, hari senin, 2 ramadhan 1225H ( 1 Oktober 1810 M), tahun ‘zai‘, 14
hlm, 21,2 X 17 cm. Nuruddin Arraniri menulis kitab ini untuk menerangkan
pengertian kalimat syahadat dan kepercayaan kepada Allah. Ia berpendapat bahwa
kepercayaan kepada Allah telah dinodai oleh pemikiran kaum wujudiyah. Pada
bagian awal kitab ini Nuruddin menerangkan dengan rinci tentang pengertian
syahadat. Dalam bagian berikutnya, ia mengecam golongan wujudiyah yang telah
mengubah makna Alquran dan hadis (Zawiyah, 2003: 50).
Tokoh-tokoh
yang terdapat dalam sastra kitab
1)
HAMZAH FANZURI
Tiga karya hamzah Fanzuri ialah:
a.
Asrar Al-Arifin yang berisi tentang keterangan mengenai
perjalanan ilmu suluk dan kesatuan Allah.
b.
Syarab Al-Asyikin adalah kitab yang menyatakan jalan
kepada Allah dan makrifat.
c.
Al-Muntahi adalah semacam pedoman bagi orang yang sudah
arif dalam ajaran wudjudiyah.
2)
SYAMSUDDIN AL-SUMATRANI
Ajaran Syamsuddin meliputi:
v
Allah, ia adalah Tuhan yang harus dipuji seluruh
umat.
a.
Zat, zat adalah wujud Allah yang di luar kemampuan
manusia untuk memikirkannya
b.
Hubungan zat dan sifat, sifat dan zat tidak dapat
dipisahkan.
c.
Sifat, sifat dua puluh dibagi menjadi tiga, yaitu:
sifat salabiya, sifat maani, sifat ma nawiya.
d.
Asma, asma atau nama Tuhan penting dalam ajaran
tasawuf.
e.
Afal, afal berarti mengitikadkan bahwa Allah
menciptakan semua.
v
Muhammad
v
Ajaran Wujud Martabat Tujuh
v
Keesaan Wujud
3)
NURDIN AR-RANIRI
Ia adalah pengarang dan ulama yang produktif di nusantara.
Beberapa karyanya:
a.
Sirait Al-Mustakim
b.
Bustanus Salatin
c.
Asrar Al-Insan Fi Marifa Al-Ruh waI-Rahman
d.
HujjatuI-Siddik dafi I-Zindik
e.
Tibyan fi Marifati I-Adyan
f.
Hill Al-Zill
g.
Shifa Al-Kulub
h.
Jawahir Al-Ulum fi Kasyf Al-Malum
i.
Fath Al-Mubin ala Al-Makhidin
4)
ABDUR RAUF SINGKEL
Kitab-kitab yang tergolong dalam sastra kitab, yaitu :
a.
Hikayat Seribu Masalah
b.
Tajus Salatin
c.
Hikayat Wasiat Lukman Hakim
Beberapa tokoh yang menulis di Palembang dan
Patani
a.
Abd Al-Samad Al-Palimbani
b.
Shihabuddin Bin Abdallah Muhammad
c.
Kemas Fakhruddin
d.
Kemas Muhammad Ibn Ahmad
e.
Daud Ibn Abdullah Ibn Idris Al-Fatani