KATA
PENGANTAR
Alam semesta adalah fana. Ada
penciptaan, proses dari ketiadaan menjadi ada, dan akhirnya hancur. Di
antaranya ada penciptaan manusia dan makhluk hidup lainnya. Di sana berlangsung
pula ribuan, bahkan jutaan proses fisika, kimia, biologi dan proses-proses lain
yang tak diketahui.
Dalam buku Penciptaan Alam Raya
karya Harun Yahya ini penulis memperkokoh keyakinan akan terintegrasinya
pemahaman Islam dan pemahaman manusia (ilmuwan) tentang asal muasal alam
semesta. Adapun pertemuan pemahaman ayat Al Quran dan sains astronomi adalah
bahwa alam semesta ini berawal dan berakhir; dan Al Quran lebih jauh memberi
petunjuk bahwa alam semesta mempunyai Dzat Pencipta (Rabbul alamin).
Fenomena ini diharapkan menjadi pembuka jalan dan pemicu integrasi Islam dalam
kehidupan manusia.
Seperti buku-buku Harun Yahya
lainnya, penulis mengungkapkan renik-renik kehebatan, kemegahan, keindahan,
keserasian, dan kecanggihan sebuah sistem di alam semesta, dan mengakhiri
dengan pertanyaan: Apakah sistem yang demikian serasi terjadi dengan
sendirinya, tanpa Yang Maha Perencana dan Yang Maha Pencipta? Eksplorasi
semacam ini menggugah kecerdasan spiritual manusia, mendekatkan seorang muslim
dengan khalik-Nya.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................... 1
Daftar Isi.......................................................................................... 2
BAB 1 Pendahuluan........................................................................ ........ 3
A.Latar belakang.......................................................................... 3
B.Rumusan
Masalah..................................................................... 3
C. Tujuan...................................................................................... 4
BAB
2 Pembahasan ........................................................................ 5
A.Pengertian Alam Semesta.......................................................... 5
B.Teory Mengenai Alam Semesta ................................................ 5
C. Kejadian
Alam Menurut Ilmu Pengetahuan ALAM..................... 5
D. Kejadian Alam Menurut
Al-Qur’an.............................................. 6
BAB 3 Penutup
A.Kesimpulan............................................................................... 8
B.Saran......................................................................................... 8
Daftar
Pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Dimulai dari planet Bumi: sebuah wahana yang ditumpangi oleh
bermiliar manusia. Kecerdasan spiritual manusialah yang akan memberi makna
perjalanan di alam semesta ini; perjalanan antargenerasi selama bermiliar tahun
tanpa tujuan akhir yang diketahui pasti, yang gratis dan tak berujung, hingga
waktu kehancurannya tiba.
Namun Bumi masih terlalu kecil dibandingkan Matahari, sebuah
bola gas pijar raksasa, lebih dari 1.250.000 kali ukuran Bumi dan bermassa
100.000 kali lebih besar. Bumi yang tak berdaya, tertambat oleh gravitasi,
terseret Matahari mengelilingi pusat Galaksi lebih dari 200 juta tahun untuk
sekali edar penuh. (Lalu apa rencana secercah kehidupan kita dalam pengembaraan
panjang ini? Sangat sayang bila kita tidak sempat melihat kosmos hari ini.
Sangat sayang kita tidak berencana sujud dan berserah kepada Tuhan Yang
Mahakuasa.)
Pengiring Matahari lainnya adalah planet Merkurius, Venus,
Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto, asteroid, komet dan
sebagainya. Ragam wahana dalam tata surya itu berupa sosok bola gas, bola beku,
karang tandus yang sangat panas; semuanya tak terpilih seperti planet Bumi.
(Lalu, mengapa wahana yang tersebar di alam semesta yang sangat luas itu tak
semuanya mudah atau layak dihuni oleh kehidupan?)
Putaran demi putaran waktu berlalu, kehancuran wahana
bermiliar manusia akan menghampiri perlahan tapi pasti. Namun, berbagai
pertanyaan manusia tentang misteri alam semesta masih belum atau tak berjawab.
Berbagai upaya rasionalitas manusia telah dikerahkan dan pengetahuan bertambah,
namun misteri alam semesta itu terus menjadi warisan bagi generasi berikutnya.
B.
Rumusan Masalah
Dalam mengangkat tema ini dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. apa pengertian alam semesta
2. teory mengenai alam semesta
3. bagaimana Kejadian Alam Menurut Ilmu
Pengatahuan ALAM
4. bagaimana
kejadian alam menurut Al-Qur’an
\
C.
Tujuan Makalah
Tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1. untuk mengetahui pengertian alam semesta
2. untuk mengetahui apa saja teory mengenai alam semesta
3. untuk mengetahui bagaimana kejadian alam menurut ilmu pengetahuan
alam
4. untuk mengetahui bagaimana kejadian alam
menurut Al-Qur’an
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pegertian Alam Semesta
Alam semesta atau jagat raya adalah
suatu ruangan yang maha besar yang didalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik,
serta didalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun yang
tidak dapat diungkapakan.
B.
Teori Mengenai Alam Semesta
Ada
beberapa teori mengani alam semesta antara lain adalah sebagai berikut :
1. “Big BangTeory”
yang menganggap bahwa alam semesta ini terjadi
akibat dari ledakan satu gumpalan
zat raksasa. Dengan kata lain, bahwa alam semesta ini asalnya berupa satubenda raksasa saja, kemudian pecah akibat tekanan tenaga dalam ditengah-tengahnya sehingga pecah menjadi berkeping-keping dan kepingan itu menjadi benda-benda alam.
zat raksasa. Dengan kata lain, bahwa alam semesta ini asalnya berupa satubenda raksasa saja, kemudian pecah akibat tekanan tenaga dalam ditengah-tengahnya sehingga pecah menjadi berkeping-keping dan kepingan itu menjadi benda-benda alam.
2.
“Stady State Theory”
yaitu anggapan orang yang mengatakan bahwa
alam semesta ini sudah ada
selamnya seperti susunan sekarang ini. Dan zat-zat terus menerus terbentul.
3. “Occilating Theory” yaitu pendapat yang mengatakan bahwa alam semesta ini tetap dalam keadaan melar dan menciut dalam jangka waktu ribuan juta tahun.
selamnya seperti susunan sekarang ini. Dan zat-zat terus menerus terbentul.
3. “Occilating Theory” yaitu pendapat yang mengatakan bahwa alam semesta ini tetap dalam keadaan melar dan menciut dalam jangka waktu ribuan juta tahun.
C.
Asal Mula Kejadian Alam Menurut Ilmu
Pengatahuan ALAM
George Ganow berpendapat : pada saat-saat permulaan dari
timbulnya akan alam semesta ini, ialah semua massa (benda-benda) yang akan
membentuk alam semesta seperti galaxy-galaxy, semua nabula gas-gas, matahari, bintang-bintang,
seluruh planet dan satelit serta zat-zat kosmos lainnya, berkumpul menjadi satu dibawah tekanan yang
maha tinggi dan sangat kuat, sehingga menyebabkan pecah dan runtuh berantakan (collapse). Hal
ini yang disebut meledak dengan berkeping-keping, keping-kepingan itu akhirnya menjadi bintang-bintang,
matahri kita, planet-planet, sateli-sateli, galaxy-galaxy, nabula, benda- benda semesta lainya bertaburan
memenuhi ruang kosong.
D.
Kejadian Alam
Menurut Al-Qur’an
(ISLAM)
Dalam
salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta (teori big bang), disebutkan
bahwa alam semesta tercipta dari sebuah ledakan kosmis sekitar 10-20 miliar
tahun yang lalu yang mengakibatkan adanya ekspansi (pengembangan) alam semesta.
Sebelum terjadinya ledakan kosmis tersebut, seluruh ruang materi dan energi
terkumpul dalam sebuah titik. Mungkin banyak di antara kita yang telah membaca
tentang teori tersebut.
Sekarang,
mungkin ada di antara kita yang ingin tahu bagaimana Al-Quran menjelaskan
tentang terbentuknya alam semesta ini. Dalam Quran surat Al-Anbiya (surat
ke-21) ayat 30 disebutkan:
“Dan
apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari
air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman?”
Lalu dalam Quran surat Fussilat (surat ke-41) ayat 11 Allah berfirman:
“Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”.
Kata asap dalam ayat tersebut di atas menurut para ahli tafsir adalah merupakan kumpulan dari gas-gas dan partikel-partikel halus baik dalam bentuk padat maupun cair pada temperatur yang tinggi maupun rendah dalam suatu campuran yang lebih atau kurang stabil.
Lalu dalam surat At-Talaq (surat ke-65) ayat 12 Allah berfirman:
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmunya benar-benar meliputi segala sesuatu”
Lalu dalam Quran surat Fussilat (surat ke-41) ayat 11 Allah berfirman:
“Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”.
Kata asap dalam ayat tersebut di atas menurut para ahli tafsir adalah merupakan kumpulan dari gas-gas dan partikel-partikel halus baik dalam bentuk padat maupun cair pada temperatur yang tinggi maupun rendah dalam suatu campuran yang lebih atau kurang stabil.
Lalu dalam surat At-Talaq (surat ke-65) ayat 12 Allah berfirman:
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmunya benar-benar meliputi segala sesuatu”
Para ahli menafsirkan bahwa kata tujuh menunjukkan sesuatu yang jamak (lebih dari satu), dimana secara tekstual hal ini mengindikasikan bahwa di alam semesta ini terdapat lebih dari satu bumi seperti bumi yang kita tempati sekarang ini.
Beberapa
hal yang mungkin mengejutkan bagi para pembaca Al-Quran di abad ini adalah
fakta tentang ayat-ayat dalam Al-Quran yang menyebutkan tentang tiga kelompok
benda yang diciptakan(Nya) yang ada di alam semesta yaitu benda-benda yang
berada di langit, benda-benda yang berada di bumi dan benda-benda yang berada
di antara keduanya.Kita dapat menemukan tentang hal ini pada beberapa surat
yaitu surat To-Ha (surat ke-20) ayat6 yangartinya:
“Kepunyaan-Nya lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah”
Lalu dalam surat Al-Furqan (aurat ke-25) ayat 59 yang artinya:
“Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa…”
“Kepunyaan-Nya lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah”
Lalu dalam surat Al-Furqan (aurat ke-25) ayat 59 yang artinya:
“Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa…”
Juga
dalam surat Al-Sajda (surat ke-32) ayat 4 yang artinya:
“Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa…”
Dan surat Qaf (surat ke-50) ayat 58 yang artinya:
“Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikit pun tidak ditimpa keletihan”
“Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa…”
Dan surat Qaf (surat ke-50) ayat 58 yang artinya:
“Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikit pun tidak ditimpa keletihan”
Dari surat-surat tersebut di atas terlihat bahwa secara umum proses terciptanya jagat raya ini berlangsung dalam 6 periode atau masa dimana tahapan dalam proses tersebut saling berkaitan. Disebutkan pula bahwa terciptanya jagat raya terjadi melalui proses pemisahan massa yang tadinya bersatu. Selain itu disebutkan pula tentang lebih dari satu langit dan bumi dan keberadaan ciptaan di antara langit dan bumi.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Begitulah, melalui sains manusia mencoba dideskripsikan apa
dan bagaimana proses fenomena alam bisa terjadi dalam konteks eksperimen dan
pengamatan, dengan parameter yang bisa diamati dan diukur. Agama memperluas
spektrum makna alam semesta bagi manusia tentang kehadiran benda-benda alam
semesta, kehidupan dan manusia. Jawaban singkat tentang pertanyaan Siapa
pencipta alam semesta beserta hukum-hukum alamnya: Allah adalah zat yang Maha
Pencipta. Agama memperluas pengetahuan yang dicakup oleh metodologi sains dan
rasionalitas manusia seperti berkenalan dengan alam gaib, akhirat dan
sebagainya. Namun begitu, rupanya berbagai pertanyaan manusia tentang misteri
alam semesta di sekitar planet Bumi masih banyak yang belum terjawab atau
mungkin tak berjawab hingga kehancuran Bumi.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa alam
semesta mencakup keseluruhan benda-benda alam yang terdiri dari galaxy,
bintang-bintang, matahari, planet-planet, nabula dan satelit-satelit.Yang dimana asal muasal benda alam itu
sudah dinyatakan kebenarannya melalui penelitian para ahli dan dibenarkan oleh Al-Qur’an.
B.
SARAN
Apabila dalam penulisan makalah ini
ada kesalahan, saya atas nama penulis memohon untuk memberikan kritik, saran
dan masukannya yang bersifat untuk membangunagar menuju kepada kesempurnaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarnya di Butuhkan Gan