Selasa, 18 April 2017

Filosofi Belajar TIK




Sekarang ini adalah era globalisasi, pada era ini kompetensi dibidang pemanfaatan teknologi informasi adalah suatu kebutuhan. Suatu negara bisa maju bila mampu memanfaatkan teknologi informasi tanpa harus memiliki sumber daya alam yang melimpah, teritorial yang luas dan sumber daya manusia yang banyak seperti kebutuhan yang diperlukan di era industrialisasi.
Negara yang maju dengan TIK-nya adalah Singapura sedangkan contoh kongkret dari bagaimana suatu informasi berpengaruh terhadap suatu negara adalah naik turunnya harga mata uang. Jika kita memperhatikan suatu berita berkala dari TV maupun koran yang membahas tentang valas, pasti dijelaskan mengapa suatu mata uang (rupiah contohnya) bisa naik atau turun harganya. Alasan-alasanya bermacam-macam, misalnya: dari informasi hasil kebijakan yang diambil pemerintah, informasi naik turunnya harga mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya (misal US dolar terhadap Yen Jepang atau Euro) hingga informasi tingkah para spekulan valas yang mengambil tindakan cari untung.

Dr. Christopher (Dr. Christopher, Dr. James Linda dan Prof. Thomas Candervool tanggal 15 Mei 2009 pada Seminar Nasional “The Role of Education in Global Era” yang diselenggarakan oleh Program Pasca Sarjana, Universitas Muhammadiyah Surakarta) menyampaikan bahwa pada era globalisasi adalah penting untuk diajarkan tiga kompetesi dasar pada pendidikan tingkat dasar.
Tiga kompetensi dasar tersebut meliputi :
1)     membaca, menulis serta berhitung;
2)     mencari informasi
3)     mengolah informasi.
Sebagai seorang guru TIK kita harus bisa menjelaskan perlunya kompetensi dibidang TIK di era globalisasi. Filosofi pelajaran TIK bukanlah hanya sekedar untuk mempelajari hardware seperti (alat-alat Input, Proses, Output;  jaringan dan koneksi internet) serta software seperti (mengetik, kalkulasi data, membuat presentasi dan mengambar) saja namun yang utama adalah bagaimana kita mengajarkan bahwa fungsi belajar TIK adalah agar siswa memiliki kemampuan mencari dan mengolah informasi menggunakan alat-alat TIK  sehingga dengam kompetensi tersebut kita mampu mengambil keputusan atau tindakan yang lebih tepat dari apa akan kita lakukan.
Tidaklah gampang  menjelaskan bagaimana agar siswa mudah memahami bahwa jika kita mampu mengolah informasi dengan baik kita bisa menentukan tindakan atau keputusan yang lebih baik pula.  Dengan contoh kejadian keseharian seperti kejadian  langit mendung kita bisa menerangkan apa perlunya kompetensi kemampuan dibidang informasi seperti pada langkah-langkah berikut:
1)     Menjelaskan bahwa nenek moyang kita memiliki budaya mengolah informasi, contohnya adalah budaya primbon. Nenek moyang kita mendata sifat dan kebiasaan tingkah laku orang (niteni atau menghapalkan ciri) kemudian dianalisa dengan cara mengelompokkan persamaan-persamaan sifat yang menojol berdasarkan tanggal lahir. Setelah itu dibuatkanlah hasil analisanya dalam bentuk primbon sebagai publikasi penelitiannya.
2)     Menjelaskan bahwa sebenarnya kita sudah terbiasa mengolah informasi, kemudian Guru menyampaikan pertanyaan umpan balik kepada siswa:  “Apa yang kalian lakukan jika mengetahui bahwa waktu sudah sore hari dan langit kelihatan mendung?”
Siswa merespon: “Mengambil jemuran, Memasukkan ayam ke kandang, Nasi aking -nya (nasi sisa yang dijemur) diturunkan, pasang ember atau panci ditempat biasanya bocor, Menyiapkan sarung buat tidur.
Guru menyampaikan pertanyaan lagi: “ Apa yang kita lakukan bila kemudian akan pergi?”
Siswa merespon: “Memakai jaket kulit, bawa payung, membawa jas hujan”.
Guru menyimpulkan:
” Nah itulah contoh keseharian bahwa sebenarnya kita telah terbiasa melakukan pengolah informasi. Kita mendapatkan informasi bahwa akan hujan dari melihat awan yang mendung, kemudian kita mengolah informasi tersebut dengan akal kita, lalu kita mengambil beberapa keputusan atau tindakan yang terbaik seperti yang telah kalian sebutkan tadi”.
“Coba bayangkan apabila kita mendapatkan kejadian tiba-tiba hujan. Jemuran yang sudah kering jadi basah lagi, harus dicuci lagi padahal cucian hari itu juga banyak, ayamnya juga kehujanan, jadi sakit terus mati, padahal mau disembelih buat acara ulang tahun, dan berbagai kekacuan lainnya”.
“Belum lagi misalnya mau malam minggu mau menjemput pacar untuk nonton film. Pas ditengah jalan, sudah rapi, wangi, yang biasanya tidak mandi dipaksa-paksa mandi, pakai baju terbaru, terus kehujanan pakai tambah deras lagi,  tidak bawa jas hujan! pacar miscall-miscall terus, akhirnya dapat kiriman sms dari pacar: kita putus …”
“Demikianlah contoh pada kehidupan sehari tentang kebiasaan kita dalam mencari informasi untuk diolah sehingga kita mampu membuat suatu keputusan atau mengambil tindakan yang lebih baik”.
“Fungsi TIK adalah untuk membantu dalam rangka mengolah informasi untuk mendukung atau mengoptimalkan pengambilan keputusan atau tindakan pada suatu permasalahan secara efektif dan efesien”.
“Jika kita hanya mendapatkan informasi sekedar awan yang mendung saja kita tidak dapat mengambil keputusan atau tindakan yang tepat seperti misalnya jam berapa kita bisa berangkat keluar rumah setelah hujan reda, apakah kita perlu mengepak barang-barang penting karena mungkin terjadi banjir, dan sebagainya?  hal ini karena informasinya kurang akurat karena kita tidak tahu seberapa lama hujannya, seberapa derasnya, dan sebagainya. Dengan data yang lebih lengkap dan diolah dengan bantuan TIK maka hasil informasinya akan lebih detail lagi dan tindakan yang diambilpun bisa lebih tepat sasaran.
            Namun demikian kita sebagai manusia hanya bisa mempredeksi saja, sedangkan yang akan terjadi semuanya tergantung dari kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa”.
            Perkembangan terkini dari dunia pendidikan adalah dibukanya mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi di seluruh jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA. Ini bermakna kesempatan yang luas bagi lulusan yang memiliki kemampuan TIK untuk mengabdi dalam dunia pendidikan. Kesempatan ini bukan bermakna hanya menjadi guru semata tetapi dalam pengembangan software dan hardware untuk keperluan pendidikan tersebut juga diperlukan.
Paradigma sistem pendidikan yang semula berbasis tradisional dengan mengandalkan tatap muka, maka dengan sentuhan dunia teknologi informasi khususnya dunia cyber (maya) beralih menjadi sistem pendidikan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Sistem pendidikan yang berbasis dunia cyber yang dimaksudkan dalam hal ini disebut dengan istilah e-learning.
Konsep Teknologi Informasi dalam pendidikan sangat banyak digunakan serta dimanfaatkan sebagai mana mestinya oleh para penggunanya. Media pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ini memiliki fungsi untuk mempermudah, membantu dan memperjelas proses belajar mengajar, penggunaan media berbasis teknologi informasi itupun harus mengacu pada fungsi tersebut.
Ilmu dan teknologi terutama teknologi informasi berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan teknologi ini berdampak pada perbagai perubahan sosial budaya. Misalnya e-commerce  merupakan  perubahan radikal dalam aspek ekonomi masyarakat modern saat ini. Di sektor pemerintahan ada e-government.  Demikian  pula di sektor pembelajaran  sudah berkembang  apa yang   disebut   e-learning.   Pemanfaatan   teknologi   internet   untuk   pembelajaran dipelopori oleh sekolah militer di Amerika Serikat (1983).
Pemanafaatan  internet untuk pembelajaran tidak hanya untuk pembelajaran jarak jauh, akan tetapi juga dikembangkan dalam sistem pembelajaran konvensional. Kini sudah banyak lembaga pembelajaran terutama perguruan tinggi yang sudah mulai merintis dan mengembangkan model pembelajaran berbasis internet dalam mendukung sistem pembelajaran konvensional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarnya di Butuhkan Gan