Tugas Semantik:
Apakah perbedaan
penggunaan kata “kami” oleh Allah, dan penggunaan kata “kami” oleh manusia.
Jawab :
Berdasarkan Depdiknas
(2008:612) kami ialah 1 n pron yang berbicara bersama dengan
orang lain (tidak termasuk yang diajak
berbicara); yang menulis atas nama kelompok, tidak termasuk pembaca; 2 yg berbicara (digunakan oleh orang
besar, msl raja); yg menulis (digunakan oleh penulis);
Berdasarkan
analisis dari segi semantik, berikut ini, beberapa makna kata “Kami” yang digunakan dalam
Al-Quran dan oleh manusia menurut pemahaman saya :
1)
Berdasarkan tafsir Al-Quran, Kata Kami dalam
bahasa Arab merupakan bentuk jamak yang merupakan suatu bentuk kata ganti
pertama . Kata Kami (Arab : Nahnu) yang digunakan oleh Allah Swt dalam tafsiran
Al-Quran digunakan untuk mengagungkan
dirinya sendiri atau suatu bentuk bentuk pengagungan. Selain itu, penggunaan
kata “kami” oleh Allah Swt. juga menunjukkan bahwa Allah
SWT tidak bertindak/berkerja sendiri melainkan bersama/menyuruh
utusan-utusanNya. Tidak hanya itu, kata Kami juga
bermakna bahwa dalam mengerjakan tindakan tersebut, Allah melibatkan
unsur-unsur makhluk (selain diri-Nya sendiri). Dalam kasus nuzulnya al-Qur'an,
makhluk-makhluk yang terlibat dalam pewahyuan dan pelestarian keasliannya adalah
sejumlah malaikat,terutama Jibril; kedua Nabi sendiri; ketiga para pencatat/penulis wahyu; keempat,
para huffadz atau penghafal, dll.
2)
Kata “kami” jika dikaji dalam bidang sosiolinguistik dapat
bermakna (kata-kata yang sopan untuk menghilangkan kesan keakuan terutama
ketika kita bicara kepada orang besar, atau orang banyak). Nah dalam arti ini,
ketika dipakai kata Kami,dapat menggambarkan proses komunikasi dengan etika
yang lebih sopan.
3)
Akan tetapi berbeda dengan penggunaan kata Kami oleh
manusia. Kata “kami” yang digunakan oleh manusia merupakan bentuk kata ganti
pertama jamak yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari. Kata kami juga
merupakan sebutan untuk diri sendiri saat berhadapan dengan seseorang yang
dianggap lebih ditinggikan derajatnya dari orang tersebut. Selainnya termasuk
bentuk jamak, tapi dapat diucapkan untuk menunjukkan seseorang yang mewakili
kelompoknya, atau dapat pula disampikan mewakili seseorang yang agung.
Sebagaimana dilakukan oleh sebagian raja apabila mereka mengeluarkan keputusan
atau ketetapan, maka dia berkata, "Kami tetapkan…" atau semacamnya,
padahal dia yang menetapkan itu hanyalah satu orang. Akan tetapi diungkapkan
demikian untuk menunjukkan keagungan semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarnya di Butuhkan Gan